TUGAS 4 APSI - SELEKSI DAN MANAJEMEN PROYEK

    Seleksi dan manajemen proyek merupakan pengelolaan semua kegiatan atau pekerjaan yang akan dilakukan selama proyek pengembangan perangkat lunak berlangsung, dengan tujuan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dan menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan utama dari manajemen proyek ini adalah untuk menghasilkan dokumen terinci yang dapat memandu pelaksanaan proyek. Untuk memandu pelaksanaan proyek dengan baik, rencana proyek harus realistis dan berguna. Untuk membuat rencana proyek yang realistis dan berguna, diperlukan usaha dan waktu yang cukup dalam proses perencanaan, dan melibatkan orang atau pihak yang kompeten.

Pada kesempatan kali ini akan menggunakan studi kasus aplikasi untuk usaha fashion Studi kasus "Omah Mode Kudus".

Sumber Proyek : Rancang Bangun Sistem Informasi E-Commerce Untuk Usaha Fashion Studi Kasus Omah Mode Kudus

 E-commerce untuk usaha Fashion.

    Omah Mode Kudus mengalami kendala dalam sistem penjualan yang terbatas pada penjualan langsung di toko. Untuk memperluas jangkauan pasar, diperlukan sebuah aplikasi e-commerce yang dapat membantu pihak vendor dalam mempromosikan produk, memudahkan pengelolaan e-commerce, serta membantu konsumen memesan produk dan mengetahui stok koleksi terbaru. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah proyek aplikasi e-commerce berbasis web yang menampilkan persediaan berbagai jenis produk dengan spesifikasi dan harga lengkap, sehingga memudahkan transaksi online bagi penjual dan pembeli kapan saja dan di mana saja.

 Klasifikasi proyek

Proyek “Rancang Bangun Sistem Informasi E-Commerce Untuk Usaha Fashion Studi Kasus Omah Mode Kudus”

Size

Size atau ukuran dari proyek ini tergolong kecil karena diperkirakan bahwa proyek ini akan memerlukan tim pengembangan dengan ukuran sekitar 5-7 orang. Anggota tim tersebut akan terdiri dari pengembang perangkat lunak, desainer grafis, pengembang database, dan tester.

Cost

cost pada proyek tersebut dapat dihitung dengan mengidentifikasi dan menghitung seluruh biaya yang terkait dengan proyek tersebut, seperti biaya hardware, software, biaya karyawan, biaya training, biaya komunikasi, biaya transportasi, dan lain-lain. Kemudian biaya tersebut dapat dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total cost proyek. Pada kasus ini dapat dikatakan akan membutuhkan cost yang kecil-medium karena e-commerce yang akan dibuat spesifik dipergunakan untuk usaha fashion.

Purpose

Tujuan utama dari proyek ini adalah untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan bisnis Omah Mode Kudus melalui penetrasi pasar online dan mempermudah proses pemesanan produk. Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan manajemen inventaris Omah Mode Kudus melalui penggunaan sistem informasi e-commerce yang terintegrasi.

Length

waktu yang dibutuhkan oleh proyek dalam studi kasus tersebut diperkirakan sekita 6 bulan. Namun, waktu sebenarnya yang dibutuhkan tergantung pada berbagai faktor seperti kompleksitas proyek, jumlah sumber daya yang tersedia, dan kendala lain yang mungkin terjadi selama proyek berlangsung.

Risk

- Keterbatasan sumber daya

- Keterbatasan anggaran

- Ketidakstabilan pasar

Scope

Akan berpengaruh paling utama ke usaha bidang fashion.

Economic value

Dalam studi kasus ini, sistem informasi e-commerce untuk usaha fashion Omah Mode Kudus dapat memberikan beberapa manfaat finansial, seperti meningkatkan jumlah penjualan, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan efisiensi proses bisnis. Dalam sumber tersebut, disebutkan bahwa sebelum menggunakan sistem informasi e-commerce, Omah Mode Kudus melakukan penjualan melalui toko fisik dan media sosial dengan total penjualan rata-rata sebesar Rp 28 juta per bulan. Namun, setelah menggunakan sistem informasi e-commerce, Omah Mode Kudus mampu meningkatkan penjualan hingga mencapai Rp 50 juta per bulan.

 Metodologi Proyek

Proyek akan menggunakan metode waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Berikut merupakan diagram alirnya

 Perencanaan Kerja

Langkah kerja dibutuhkan untuk mengetahui estimasi waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan proyek. Berikut merupakan perencanaan kerja dalam studi kasus ini

Task ID

Task Name

Duration (hari)

Dependency

status

1

Identifikasi kebutuhan

15

 

Open

1.1

- persiapan identifikasi kebutuhan

5

 

Open

1.2

- Pelaksanaan identifikasi kebutuhan

8

 

Open

1.3

- Pengolahan dan penyimpulan hasil identifikasi

2

 

Open

2

Analisa kebutuhan

30

1

Open

2.1

- Identifikasi sudut pandang

4

1

Open

2.2

- Strukturisasi sudut pandang

4

1

Open

2.3

- Dokumentasi kebutuhan sudut pandang

8

1

Open

2.4

- Pembuatan SKPL

10

1

Open

2.5

- Penyimpulan dan review analisa kebutuhan

2

1

Open

3

Desain Sistem

30

2

Open

3.1

- Pembuatan deskripsi detail desain

10

2

Open

3.2

- Review desain

3

2

Open

3.3

- Realisasi desain

17

2

Open

4

Pembuatan aplikasi

60

3

Open

4.1

- Pembuatan table dan relasi database

10

3

Open

4.2

- coding dan realisasi aplikasi

40

3

Open

4.3

- review hasil aplikasi

10

3

Open

5

Uji Coba Aplikasi

20

4

Open

5.1

- Input data admin

2

4

Open

5.2

- Uji coba per-subsistem dan revisi

6

4

Open

5.3

- Uji coba keseluruhan system dan revisi

12

4

Open

6

Deployment

10

5

Open

6.1

- Uji coba deploy

2

5

Open

6.2

- Deploy ke publik

8

5

Open

Perencanaan Tim

Berikut merupakan perencanaan tim untuk proyek aplikasi untuk usaha fashion.
 


Strategi Tim

Berikut merupakan strategi tim dalam pelaksanaan proyek ini:

Strategi tim proyek aplikasi untuk fashion

Mendefinisikan secara jelas rencana dari proyek.

Memastikan bahwa seluruh tim paham betapa pentingnya proyek untuk organisasi.

Mengembangkan prosedur operasi yang detail dan mengkomunikasikanhal tersebut pada tim.

Mengembangkan tujuan, lingkup, sumber daya, batasan, dan tanggung jawab untuk proyek (kontrak kerja).

Mengembangkan jadwal komitmen kedepannya.

Memperkirakan prioritas lain dan dampaknya pada proyek.

Penugasan

Berikut merupakan penugasan dari setiap anggota tim yang telah dibuat.

Role

Description

Assigned to

Pengawas Proyek (manager)

Mengawasi proyek agar memenuhi tujuan, tepat waktu, dan sesuai anggaran

Hemed

Koordinator

Mengkoordinasi seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sesuai dengan keahlian

Hafidh

Sistem analis

Merancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna

Hafidh

Frontend rogrammer

Membuat desain dan mengimplementasikannya ke dalam aplikasi

rosyadi

Backend programmer

Membuat database dan merealisasikan sistem yang sudah dirancang

rosyadi

Spesialis bidang

Menganalisis apa yang dibutuhkan oleh pasar/user

Arsyad

Kontrak kerja

Berikut merupakan kontrak kerja dari tim yang telah dibuat

KONTRAK KERJA

Objektif dari proyek : Membuat system informasi e-commerce yang terintegrasi dan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan manajemen inventaris Omah Mode Kudus.

Seluruh tim ini akan

1. Mengikuti meeting setiap minggu untuk melaporkan status dari pekerjaan yang dilimpahkan.

2. Jika ada masalah segera menghubungi koordinator.

3. Setuju untuk membantu sesame tim jika dibutuhkan, terutama perkerjaan yang dapat merusak durasi perencanaan kerja.

4. Jika sudah menyelesaikan pekerjaan, harap lapor ke koordinator

 

Standarisasi kerja tim

Berikut merupakan standarisasi kerja tim dari proyek ini

Standar

Deskripsi

Standar dokumentasi

- Dokumen harus mengikuti template yang sudah ada.

- Gunakan diagram, grafik, dan ilustrasi lainnya untuk menggambarkan informasi dengan jelas dan mudah dimengerti.

- Tambahkan catatan dan anotasi jika diperlukan untuk memberikan konteks atau menjelaskan informasi yang lebih detail.

- Sebelum membagikan dokumen, lakukan uji coba dan pemeriksaan kesalahan untuk memastikan kelengkapan, akurasi, dan kualitas dokumen.

Standar kode

- Berikan komentar pada setiap bagian kode yang penting.

- Batasi panjang baris kode agar mudah dibaca dan meminimalkan scroll horizontal.

- Lakukan refaktor kode untuk menghindari duplikasi kode yang tidak perlu.

- Tangani error dan exception dengan benar dan berikan pesan yang informatif ketika terjadi kesalahan.

- Pisahkan kode menjadi modul atau kelas yang terpisah sesuai dengan fungsionalitasnya.

Standar prosedural

- Laporkan hasil kemajuan proyek setiap pukul 8 pagi.

- Pastikan komunikasi yang efektif antara semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam prosedur.

- Semua perubahan harus diketahui oleh manager

Standar spesifikasi kebutuhan

- Deskripsi tujuan dari program

- memberikan deadline

- lakukan komputasi pada perhitungan spesial

User interface desain standar

- pastikan membuat antarmuka yang bersih, sederhana, dan mudah dipahami oleh pengguna.

- Desain yang responsif yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar dan perangkat yang berbeda.

- Memberikan umpan balik visual dan interaktif kepada pengguna saat mereka berinteraksi dengan aplikasi.

- Melakukan pengujian antarmuka pengguna secara menyeluruh untuk memastikan kinerja yang baik, kompatibilitas lintas perangkat, dan respon yang cepat.

 

Manajemen resiko

  1. Keterbatasan Sumber Daya:

    • Risiko: Keterbatasan sumber daya seperti tenaga kerja, infrastruktur teknologi, atau kemampuan internal dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengembangkan dan mengelola aplikasi e-commerce dengan baik.
    • Peluang Terjadinya Risiko: Tinggi, terutama jika perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya yang signifikan atau jika proyek memiliki skala besar.
    • Dampak Potensial yang Dihadapi: Keterlambatan dalam pengembangan aplikasi, kualitas produk yang buruk, atau penurunan kepuasan pelanggan.
    • Solusi: Mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan dengan jelas, melibatkan tim yang terampil dan berpengalaman, dan mempertimbangkan outsourcing atau kolaborasi dengan pihak ketiga jika diperlukan.
  2. Keterbatasan Anggaran:

    • Risiko: Keterbatasan anggaran dapat mempengaruhi kualitas pengembangan aplikasi, keberlanjutan operasional, atau kegiatan pemasaran.
    • Peluang Terjadinya Risiko: Tinggi, terutama jika dana yang dialokasikan tidak mencukupi atau jika ada perubahan prioritas bisnis.
    • Dampak Potensial yang Dihadapi: Keterlambatan pengembangan, pengurangan fitur atau kualitas produk, atau kesulitan dalam memasarkan aplikasi.
    • Solusi: Melakukan perencanaan anggaran yang cermat, mengidentifikasi prioritas yang jelas, mempertimbangkan sumber pendanaan alternatif seperti investasi, dan melakukan pengelolaan biaya yang efisien.
  3. Ketidakstabilan Pasar:

    • Risiko: Ketidakstabilan pasar seperti perubahan tren fashion, persaingan yang intens, atau perubahan perilaku konsumen dapat mempengaruhi permintaan dan keberlanjutan usaha.
    • Peluang Terjadinya Risiko: Sedang hingga tinggi, terutama dalam industri fashion yang cenderung berubah dengan cepat.
    • Dampak Potensial yang Dihadapi: Menurunnya penjualan dan berkurangnya kebermanfaatan dari sistem yang telah dibuat.
    • Solusi: Melakukan riset pasar yang komprehensif, mengikuti tren fashion yang sedang berlangsung, membangun merek yang kuat, dan melakukan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.

referensi:

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

QUIZ 2 PBKK A

QUIZ PBKK A

UAS - APSI