TUGAS 3 APSI - FEASIBILITY STUDY


Feasibility Study atau disebut juga studi kelayakan merupakan suatu analisis tentang ketersediaan dan persediaan akan keunggulan dan kelemahan suatu system. Feasibility study memiliki 3 komponen utama :

- Technical Feasibility : Jenis penilaian ini berfokus pada sumber daya teknis yang tersedia untuk organisasi, ini dapat membantu perusahaan mengetahui apakah sumber daya teknisnya mencukupi dan apakah tim teknis dapat mengubah ide menjadi sistem kerja. Uji kelayakan ini mencakup Familiarity with application, Familiarity with technology, Project size, dan Compatibility

- Economic Feasibility : mencakup penelitian terkait biaya-manfaat proyek untuk membantu organisasi menentukan kelayakan proyek sebelum sumber daya keuangan dialokasikan.

- Organizational Feasibility : bertujuan untuk menilai keahlian manajemen dan kecukupan sumber daya dalam menghadirkan sebuah produk atau gagasan ke pasar.

Dalam kesempatan kali ini akan digunakan studi kasus system Kepegawaian (SIMPEG) atau HR system sebagai studi kasus, dalam hal ini akan digunakan Darwinbox.com.


1.       Technical feasibility

a.       Familiarity with application

Darwinbox memiliki risiko yang rendah dalam hal familiarity with application. Sistem ini dirancang dengan antarmuka yang user-friendly dan mudah diakses, sehingga meminimalkan kebutuhan akan kemampuan teknis yang tinggi dari pengguna. Darwinbox juga menyediakan dukungan teknis bagi pengguna baru berupa guidebook, sehingga mereka dapat dengan cepat menguasai sistem.

b.       Familiarity with technology

Darwinbox memiliki risiko yang rendah dalam hal familiarity with technology. Darwinbox memanfaatkan teknologi modern seperti AI (Artificial Intelligence), OCR (Optical Character Recognition), dan face recognition untuk meningkatkan fungsionalitas sistem. Fitur-fitur tersebut dapat membantu mengotomatisasi proses seperti penguraian CV dan kehadiran berdasarkan geo-tagging dan geo-fencing, sehingga memudahkan pengguna untuk

c.       Project size

-          Darwinbox merupakan aplikasi SaaS (Software as a Service) yang diakses secara online. Oleh karena itu, aplikasi ini tidak memerlukan instalasi dan pengaturan perangkat keras yang rumit.

-          Darwinbox menyediakan paket berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, mulai dari paket untuk perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Oleh karena itu, aplikasi ini dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan.

-          Darwinbox mampu menangani banyak pengguna dan data dengan baik, sehingga cocok untuk perusahaan yang memiliki karyawan dalam jumlah besar.

Berdasarkan analisis di atas, Darwinbox cocok untuk digunakan oleh perusahaan dengan berbagai ukuran, mulai dari kecil hingga besar. Aplikasi ini dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan, sehingga memudahkan perusahaan dalam mengadopsi sistem manajemen SDM yang baru.

d.       Compatibility

Darwinbox memiliki risiko yang rendah dalam hal compatibility. Sistem ini dirancang untuk mudah diintegrasikan dengan berbagai sistem lain yang digunakan oleh perusahaan, seperti manajemen talenta, rekrutmen & onboarding, manajemen pengeluaran, dan analitik performa

 

 

2.       Economic feasibility

Dalam studi kasus ini biaya yang digunakan untuk pengembangan system kepegawaian darwinbox.com adalah Rp 300.000.000,00. Denga adanya system informasi kepegawaian (SIMPEG) darwinbox diperkirakan ada beberapa keuntungan dari penghematan biaya antara lain pengurangan kesalahan administrasi, Peningkatan efisiensi dan produktivitas pegawai, Penghematan biaya perekrutan pegawai, Efisiensi struktur kepegawaian, Penghematan biaya database pegawai, dan Penghematan biaya pengelolaan pegawai. Disisi lain dibutuhkan biaya pengembangan system informasi maupun operasional. Pengembangan system informasi membutuhkan biaya antara lain untuk Tim pengembang, Hardware & Software,  konsultasi, Biaya Perizinan dan Perpajakan, dan Tempat Kerja & beroperasi, sedangkan untuk operasional membutuhkan biaya Gaji tim pemelihara, maintenance, Pelatihan, kelistrikan dan internet. Berikut merupakan perhitungan dari economic feasibility.

perhitungan detail : PERHITUNGAN SECARA DETAIL

NPV (Net Present Value)

NPV menyatakan estimasi nilai  dari suatu uang/proyek pada masa tertentu(karena dipengaruhi inflasi maupun deflasi). Jika diasumsikan interest rate adalah 0,1 maka diperoleh

NPV = Total PV keuntungan – Total PV biaya

NPV = 244.011.850 – 276.631.234 = (32.619.384)

 

ROI (Return Of Investment)

ROI merupakan banyaknya revenue atau penghematan biaya dari investasi yang diberikan.

 

ROI = (Total Benefits – Total Costs)/Total Cost

ROI = (314.500.000 – 299.580.000)/299.580.000

ROI = 0,0498= 4,98%

 

BEP (Break Event Point)

BEP merupakan titik temu anatara biaya dari suatu proyek dengan value yang telah diberikan.

BEP = year with negative cashflow + ((Net Cash Flow yearly – cumulative Net Cash Flow)/ Net Cash Flow yearly )

BEP = 4 + (72.590.000 – 26.660.000)/ 72.590.000

BEP = 4,7944 tahun.

3.       Organizational Feasibility

Dari sisi organisasi proyek ini memiliki risiko rendah. Objektif dari system, dimana untuk meningkatkan efisiensi dari kepegawaian, sejalan dengan visi dari setiap perusahaan. Perpindahan ke internet juga berhubungan dengan Human Resource goal untuk bisa menjadi lebih efisien dan dapat diakses dimanapun.

Proyek ini memiliki Project Champion yaitu Rohit Chennamaneni sebagai CEO dari darwinbox.com. Pengguna dari sistem/ proyek ini adalah HRD, manaje dari perusahaan. Dengan fitur fitur yang dimiliki aplikasi sistem kepegawaian ini seperti yang disebutkan diatas, aplikasi ini dapat mengurangi human-error dan meningkatkan efisiensi pada HRD dari suatu perusahaan. Sehingga aplikasi SIMPEG ini layak untuk diteruskan.

Secara keseluruhan, website https://darwinbox.com/ memiliki tingkat technical feasibility yang baik dan rendah risiko. Darwinbox dirancang untuk mudah digunakan oleh pengguna dari berbagai tingkat keahlian teknis, serta cocok untuk perusahaan dengan berbagai ukuran dan kebutuhan. Selain itu, kemampuan Darwinbox untuk berintegrasi dengan berbagai sistem lain dalam perusahaan juga memudahkan penggunaan sistem ini dan menambah nilai tambah bagi pengguna.

 

Referensi:

https://fajarbaskoro.blogspot.com/2018/10/apsi-feasibility-study.html

https://dailysocial.id/post/feasibility-study-adalah

https://openstax.org/books/entrepreneurship/pages/11-3-conducting-a-feasibility-analysis 

https://darwinbox.com/


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETS - PPL

Gambar
Nama : Muhammad Hafidh Rosyadi NRP : 5025211013 Kelas : PPL A 1. Apakah perbedaan model analysis dengan model desain? 2. Jelaskan output proses Desain Aplikasi? 3. Visualisasikan Deskripsi dari aplikasi parkir berikut (Studi Kasus) 4. Buat HLD dan LLD dari rancangan desain aplikasi parkir (Studi Kasus) 5. Gambarkan Arsitektur dari Aplikasi Parkir yang akan dibangun (Studi Kasus) 6. Dokumentasikan dan Demokan dalam Video Youtube dari rancangan aplikasi yang telah dibangun Jawaban: 1.  Analisis Model Tujuan utama dari analisis model adalah untuk memahami dan merinci kebutuhan serta masalah yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. Hal ini termasuk mengevaluasi masalah yang dihadapi, menentukan kebutuhan fungsional dan non-fungsional, dan mengidentifikasi batasan sistem. Proses analisis model biasanya menggunakan teknik seperti diagram alir (flowchart), pemodelan proses bisnis, dan use case untuk menganalisis dan mendokumentasikan cara sistem beroperasi atau seharusnya beroperasi....
Baca selengkapnya

Studi Kasus - Sistem Aplikasi Kasir

Gambar
Kelas: PPL A Tahun: 2023/2024 (Genap) Anggota Kelompok: Muhammad Razan Athallah (5025211008)  Muhammad Hafidh Rosyadi (5025211013) Tugas keenam berupa latihan membuat desain sitem aplikasi kasir secara berkelompok. Desain sitem termasuk requirement functional dan non functional, high level design, low level design, dan workflow system.   High Level Design Functional Requirements Pemrosesan Transaksi Penjualan: Memindai produk melalui kode barang (id barang) atau entri manual dan menghitung total biaya.  Manajemen Produk: Menambahkan produk baru ke sistem, termasuk nama, harga, kategori, stok. Selain itu, Memperbarui detail produk yang ada.  Pelaporan: Menghasilkan laporan penjualan untuk periode tertentu. Non-Functional Requirements Usability : Aplikasi harus memiliki antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan untuk memastikan adopsi yang cepat oleh kasir baru.  Performance : Responsibilitas tinggi dengan minimnya delay dalam pemrosesan transaksi untuk menanga...
Baca selengkapnya

TUGAS 5 PPL - Low Level Design

Gambar
Nama : Muhammad Hafidh Rosyadi NRP : 5025211013 Kelas : PPL A   Pada pertemuan kali ini kita diminta untuk mengidentifikasi dan menganalisis High Level Design (HLD) dan Low Level Design (LLD) dari suatu sistem aplikasi. Dalam hal ini saya menggunakan Aplikasi Netflix. Netflix adalah aplikasi streaming film/video terbesar di Dunia. Requirements of Netflix System Design Functional Requirements: Pengguna harus dapat membuat akun, masuk, dan keluar. Manajemen langganan untuk pengguna. Memungkinkan pengguna untuk memutar video serta fitur jeda, putar, mundur, dan cepat maju. Kemampuan untuk mengunduh konten untuk ditonton secara offline. Rekomendasi konten yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi dan riwayat tontonan pengguna  Non-Functional Requirements: Latensi rendah dan responsivitas tinggi selama pemutaran konten. Skalabilitas untuk menangani sejumlah besar pengguna secara bersamaan. Ketersediaan tinggi dengan waktu henti minimal. Otentikasi dan otorisasi pengguna yang aman...
Baca selengkapnya